Bismillah…
Alhamdulillah... masih diberi kesehatan, kesempatan untuk kembali mengikuti materi pada pertemuan ketujuh pada malam ini edisi Senin, 18 Januari 2021 dengan tema “ Produktif Menulis Buku” . Dua jam ke depan dari pukul 19.00 sampai pukul 21.00 WIB kita akan dibersamai oleh narasumber hebat ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd , dan dipandu oleh moderator sekaligus penulis hebat pula Bu Aam Nurhasanah. Pada pertemuan kali ini kita akan mengupas tuntas trik-trik menulis hingga proses menerbitkan buku.
Beliau, Bu Nora kelahiran Kudus 12 Juni 1989. Weeeh… seumuran saya nih, masih muda namun memiliki segudang prestasi dan karya. Auto seneng donk sebentar ,karena ternyata tetiba cicak berbunyi menyadarkankanku bahwa lebih banyak saya tua-nya namun prestasi minim. Hehe… never mind, but let's gone be by gone. Akan selalu ada mentari setelah gulita, betul?
Baiklah kembali ke materi. Bu Nora seorang tenaga pendidik di SMP Negeri 8 Semarang, beliau juga alumni kelas belajar menulis gelombang 8. Beliau berkisah bahwa beliau mulai menulis 'lagi' semenjak pandemi mewabah di Indonesia, lebih tepatnya mulai bulan April 2020. Beliau mulai menyalurkan hasrat terpendamnya untuk menulis kembali. Hasrat itu semakin besar setelah tergabung ke dalam grup menulis dengan Om Jay dkk.
Untuk Mengenal sosok Bu Nora lebih lengkap serta kegiatan dan prestasinya, Berikut profil Bu Nora.
Terhitung hingga akhir tahun 2020 kemarin, beliau berhasil menulis 8 buku ; 4 buku solo dan 4 buku antologi. Alhamdulillah…MasyaAllah … LUAAARRR BIASAAA… KEREEN!
Berikut karya-karya Bu Nora :
- Karya Pertama Digital Mindset
Buku ini adalah karya pertama beliau bersama prof hebat Prof Richardus Eko Indrajit Yang berhasil terbit di penerbit Andi
- Karya kedua merupakan naskah antologi bersama gelombang 8 berjudul Kisah inspiratif Sang Guru.
- Karya ketiga yaitu antologi dengan para peserta di beberapa gelombang. Saat itu ketika Om Jay mengadakan lomba blog dan hasilnya karya tersebut dibukukan. ( gambar buku pola pembelajaran efektif dari rumah)
- Karya keempat merupakan buku hasil resume menulis di pelatihan berjudul " Jurus Jitu menulis dan Berprestasi"
- Karya kelima, "Gamification"kembali kolaborasi dengan Prof Eko dan saat ini masih dalam proses review di Penerbit Andi
- Karya keenam Kiat Praktis Menulis Modul
- Karya ketujuh Antologi Dengan 3 siswi hebat
- Terakhir karya kedelapan, kompilasi dengan para penulis di YPTD, penerbit asuhan bapak Thamrin Dahlan yaitu buku berjudul (Prahara Di tengah Corona)
Selain buku, beliau juga menghasil beberapa karya yang diterbitkan di media cetak maupun daring yang tidak bisa disebut satu persatu saking banyaknya mungkin.
MasyaALlah hebat luar biasa…! empat jempol masih kurang rasanya buat mengacungi prestasi guru muda satu ini. Masih muda namun sudah menghasilkan karya segudang. Duhhh jadi pingin nyempil terasa betapa hamba hanya remahan rengginang mlempem di pojok kaleng Kong Guang penyok berkarat lagi, beh.
Akhirnya masuk pada sesi yang ditunggu-tunggu, narasumber keceh ini akan membagikan trik rahasia suksesnya menerbitkan beberapa karya sekaligus bahkan dalam waktu relatif singkat alias kilat. Nih simak trik menulis ala bu Nora berikut :
1. Mengikuti program menulis antologi atau kolaborasi
Pilihan ini dirasa sangat tepat untuk kita yang memang belum pede untuk menulis solo, kita dapat mengikuti beberapa program menulis antologi ataupun kolaborasi dengan beberapa penulis.
Seperti pengalaman beliau, awalnya beliau juga melakukan hal yang sama. Hal.ini pula yang saya karena selain dapat belajar dari karya penulis lain, kita juga tidak dituntut menulis terlalu banyak bab untuk dijadikan buku
2. Menulis setiap hari di blog
Ini nih yang agak berat karena emang moodnya gak selalu bagus atau alesan lain ya, eh itu saya hihi. Beda donk sama penulis hebat ini. Beliau selalu menulis resume di blog pribadinya ketika menjadi peserta di gelombang 8 secara rutin setiap kali mendapatkan materi . Nah, resume tersebut yang akhirnya menjadi 1 buku berjudul Jurus Jitu menulis dan berprestasi yang merupakan kumpulan resume dari pelatihan bersama Om Jay. Ayuk…kobarkan semangatmu menyelesaikan tugas resume kaka…
Seperti yang Bu Nora tulis dalam blognya, terdapat banyak kumpulan tulisan, tentang resume, tentang curhatan guru di masa pandemi, Tentang pembelajaran, dan lain2. Kita dapat dapat berjalan-jalan sebentar di blog Bu Nora ya? Untuk ngintip tulisan-tulisan hebat beliau seperti salah satu tulisan ini yang beliau tulis setelah mengikuti webinar tentang Assessment Merdeka Belajar https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/06/assessmen-merdeka-belajar-seperti-apa.html
3. Menulis di media sosial
Ini buat kita-kita yang suka bikin status di Facebook atau instagram. Daripada nulis alay atau curhatan gak jelas kan mending kita arahkan hobi ini untuk menulis sesuatu yang lebih berarti. Misalnya cerita motivasi, pengalaman pribadi ataupun cerpen. Tulis secara rutin, nanti dikumpulkan jadi deh buku.
4. Menulis buku harian
Kata siapa menulis di buku harian tidak bermanfaat?. Buku harian ternyata dapat berbuah karya sebuah buku lho..!. cerita kita, tentang perasaan kita sedih, senang atau apapun yang kita tuangkan dalam buku harian kita dapat menjadi inspirasi ide menulis. Tinggal poles atau rubah ke dalam bentuk fiksi , jadi deh novel atau buku fenomela. Waaah ….
5. Ajak siswa untuk menulis
Nah bagi kita, bapak atau ibu yang berprofesi sebagai pendidik. Mengajak siswa menghasilkan karya dengan cara member tugas mereka menulis puisi, cerpen atau pantun.dengan tema tertentu. Lalu bukukan karya tersebut, pasti mereka bakal senang.
Atau mengajak siswa bergabung dengan komunitas kepenulisan dengan membuat WA grup menulis dengan siswa, sebarkan info ini ke wali kelas masing-masing untuk diinformasika kepada siswa. Bagi mereka yang tertarik dapat langsung masuk ke grup tersebut.Kita tentukan tema penulisan, berikan arahan, tinggal buat karya bersama deh.
Mudah kan tipsnya? Iya mudah sekali namun jika konsisten melaksanakan tips-tips tersebut.
Selanjutnya cikgu Nora memberikan ilmu tentang cara penulisan buku. Gimana sih cara penulisan buku yang baik terlebih bukunya bisa menarik?. Dalam kepenulisan buku beliau banyak belajar dari buku UKTUB karya bapak Akbar Zainuddin dengan jurus TOJTRP ala Pak Akbar.
Jurus TOJTRP Dalam Menulis Buku :
1. Tema
Tentukan tema buku yang akan ditulis
2. Outline / TOC/ Daftar isi
Terdapat beberapa alasan pentingnya pembuatan daftar isi:
- Daftar isi merupakan kerangka pikiran kita dalam menuangkan setiap ide dalam buku yg akan kita tulis
- Daftar isi dapat membantu menjabarkan tiap bab dan sub bab dalam buku
- Kita dapat mengetahui awal dan akhir dari buku kita melalui daftar isi
- Membantu kita dalam mencari referensi / pustaka yang kita butuhkan
- Agar tulisan dalam buku kita lebih terfokus dan tidak sampai keluar bahasan / topic
- Dan yang paling penting, adanya daftar isi ini akan membantu kita untuk menjadwalkan kapan buku kita harus selesai. Dengan kata lain target waktu selesainya buku
Kalau kemarin kita sempat belajar dengan Bu Kanjeng tentang buku yang baik harus jujur yakni terdapat kesinambungan antara judul buku daftar isi. Lalu bagaimana cara membuat daftar isi yang baik?. Nah pada sesi belajar dengan Bu Nora kali ini kita akan belajar tentang cara membuat daftar isi tergantung jenis buku yang kita tulis sebagai berikut :
Untuk naskah non fiksi
1. ikuti pedoman 2W+ 1H
- Bab awal merupakan bab yang menjawab why, artinya mengapa. Dalam hal ini BAB awal dapat berupa
MENGAPA .....
PENTINGNYA ....
ALASAN.....
- bab selanjutnya menjawab WHAT (apa)
Artinya bab tersebut menjelaskan pengertian, jenis, atau mungkin ciri khusus dari apa yang akan kita tulis di buku kita
Sebagai contoh
MENGENAL MEDIA ....
APA ITU MEDIA ....
SPESIFIKASI MEDIA ...
- bab berikutnya yang biasanya merupakan bab akhir, biasanya menjawab HOW (bagaimana). Nah, untu menjawab HOW ini, dapat dibuat lebih dari 1 bab karena How meliputi tahap pembuatan, pelaksanaan, penerapan, hasil dan kelebihan serta kekurangan.
Misal :
PENERAPAN MODEL ....
IMPLEMENTASI ..
PERANCANGAN....
HUBUNGAN MODEL ....
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL ....
Sedangkan untuk naskah Fiksi seperti novel,cara membuat daftar isinya yaitu:
- Tentukan prolog. Biasanya pengenalan tokoh, setting cerita, awal cerita. Biasanya di prolog ini belum ada konflik, alur juga belum terlalu terlihat karena masih merupakan bagian awal dari cerita
- Tentukan konflik cerita, biasanya di bab2 pertengahan sudah mulai muncul apa yang menjadikan konflik atau permasalahan dari cerita itu. Ini merupakan bab inti karena di dalamnya ada hikmah yang dapat diambil dari pembaca
- Tentukan klimaks dari konflik. Ini biasanya masih ada di bab pertengahan yang merupakan puncak dari konflik yang terjadi.
- Tentukan solusi dari konflik yang ada. Ini merupakan bagian bab sebelum akhir bab.Biasanya penulis menyajikan solusi permasalahan dari konflik yang terjadi, jalan keluar, adanya hikmah dan pesan kepada pembaca
- Tentukan epilog yang merupakan akhir dari cerita dan tentunya merupakan bab penutup dari cerita di naskah fiksi. Entah happy ending atau justru sad ending itu adalah hak mutlak author untuk menyelesaikannya.
Nah setelah membuat daftar isi baik untuk tulisan fiksi maupun non fiksi, maka kita dapat mengembangkan kerangka tulisan dari daftar isi tersebut. Jika di tengah jalan tetiba kita mendapatkan ide baru untuk penambahan daftar isi, hal itu tak mengapa aasal tidak melenceng jauh dari tema tulisan kita.
Selanjutnya sebelum kita masuk pada langkah ketiga dalam
pembuatan buku, setelah kita mempunyai TOC / outline tadi. Maka kita harus
mencari REFERENSI sebagai acuan dan mendukung
penulisan buku. Baik itu fiksi maupun non fiksi sehingga isinya dapat kita
pertanggung jawabkan dan tidak terkesan nguawur sesuai imajinasi kita
tanpa referensi atau survey terlebih dahulu. Kan malu kalau dibaca oleh mereka
pembaca yang lebih “ faham”
3. Jadwal
Jadwal kita tentukan berdasarkan outline yang kita buat, misal kita ingin 1 bulan selesai sementara kita memiliki 5 bab di outline kita, tinggal dibagi saja waktu 1 bulan itu dengan 5 bab. Itu adalah waktu kita menyelesaikan buku 5 Bab dalam 1 bulan.
Cepat lamanya suatu proses penulisan buku tergantung penulis Bu. Maka dari itu kita harus berikan deadline, karena dengan deadline tersebut, semua akan terjadwal sesuai rencana kita. Jika tidak, maka akan molor dan semakin molor yang akhirnya naskah buku tidak pernah selesai
4. Tulis
Setelah outline oke, jadwal fix, referensi siap. Tinggal tulis deh sesuai dengan outline yang kita buat.
5. Revisi
Nah,,ini nih yang biasanya waktunya paling lama. Setelah semua tulisan selesai hingga bab akhir, lakukan revisi.
Revisi dapat dilakukan dengan swaeditinv atau dengan bantuan beberapa teman. Hal ini sangat berguna untuk menemukan kesalahan dalam penulisan buku . Baik dalam EYD, struktur kalimat atau pemilihan kosa kata. Dengan demikian, hasil buku kita akan lebih renyah ketika dibaca.
6. Terakhir penerbit
setelah semua beres, naskah lengkap sudah editing, pelengkap naskah sudah oke,,tinggal deh masukkan ke penerbit. Entah penerbit mayor maupun indie.
Sangat luar biasa pertemuan malam ini, dengan narasumber hebat, inspiratif daging semua. WOW banget lah pokoknya seperti berkobar semangat saya yang sempat loyo ketinggalan beberapa resume ditengah melakakukan tugas sebagai OPS baru. Hayoo FIGHTING !
Hingga memasuki sesi Tanya jawab ada satu pertanyaan yang seakan mewakili perasaan saya di tengah kekaguman terhadap prestasi bu Nora dalam menghasilkan beberapa karya dalam waktu singkat. Dari Pak Miftah di Demak jawa Tengah beliau bertanya, “Bagaimana membangkitkan minat untuk menghasilkan buku, dimana kami tidak punya basic seperti bu Nora?”
Jawaban bu Nora sangat memotivasi sekali sebagai berikut :
Pada dasarnya semua orang pasti bisa menulis, karena dasar dari menulis adalah berbicara dan membaca. Hanya saja keterampilan ini kurang terasah. Kita lebih suka berbicara. Saya yakin, jika kita diminta bercerita sesuatu, pasti akan sangat lancar. Lain halnya ketika hal ini dituangkan dalam bentuk tulisan. Bingung diksi, EYD, struktur kalimat, dan lain sebagainya.
Sebagai awalan, tulislah sesuatu yang kita sukai. Kita suka traveling, ceritakan objek2 yang kita datangi. Kita suka belanja, review produk2 yang kita beli. Atau menulis kisah perjalanan hidup bertemu dengan pasangan suka duka hingga kini atau suka duka ketika menjadi guru juga dapat diceritakan dalam bentuk tulisan.
Nah ketika menulis, tulis sebebas-bebasnya, lupakan masalah diksi, EYD dan lain2. Tulis hingga selesai terlebih dulu,,baru deh jika sudah selesai, dibaca berulang-ulang, jika perlu minta orang lain untuk membaca dan memberikan komentar. Dari situlah tulisan kita akan diberikan koreksi dan semakin mantab hasilnya.
Satu lagi trik dari Bu Nora untuk terus semangat dalam menghasilkan karya adalah beliau memiliki satu motivasi, yaitu ingin berbagi dan bermanfaat untuk sesama. Seorang penulis akan merasa sangat senang jika banyak yang membaca karyanya . Dan itu adalah kepuasan tersendiri seorang penulis yang tidak dibandrol dengan harga apapun.
Sekali lagi pesan beliau sebelum undur diri, “Buatlah
karya yang dikenang sepanjang masa agar kehidupan menjadi lebih bermakna dan
bermanfaat untuk sesama”.
Berikut beberapa buku karya Bu Nora :
Tidak ada komentar:
Write comments