Rabu, 27 Januari 2021

Mari Menulis dan Menerbitkan Buku!

Posted by   on

 

Tiada kata terlambat untuk menulis, tulislah segera apa yang  Anda suka, Anda dengar, Anda lihat, Anda baca dan Anda rasakan untuk berbagi kebaikan ( Cak Inin 2020)

Bismillah… Alhamdulillah dengan ijin dan pertolongan Allah, mala mini masih diberi kesempatan untuk kembali mengikuti materi selanjutnya yaitu pertemuan kedelapan edisi Rabu, 20 Januari 2021. Dalam kesempatan ini, narasumber hebat yang akan berbagi ilmu dengan kita beliau bapak Mukminin S.Pd., M,Pd. dengan tema “Tips Menulis dan Menerbitkan Buku ke Penerbit”. Bersama dengan narasumber hebat ini, yang akan memandu jalannya perkuliahan malam ini rencananya adalah Mr.Bams guru TIK sekaligus guru blogger hebat, namun karena beliau sedang ada kepentingan keluarga maka digantikan oleh Pak Cip yang tak kalah keren luar biasa.

Bapak Mukminin yang akrab dipanggil Cak Inin adalah seorang guru di SMP I Kedungpring Lamongan sejak 1989 hingga saat ini. Beliau memiliki prestasi luar biasa dalam dunia pendidikan juga dalam dunia literasi walau di usia yang tak muda lagi, 55 tahun. Beliau mulai ikut belajar menulis mulai 29 Maret s.d. Desember 2020 beliau telah berhasil menerbitkan 2 buku solo yaitu 55 Pantun Nasihat diterbitkan kelompok Majas Bojonegoro dan Jurus jitu Menjadi Penulis Andal Bersama Pakar diterbitkan KAMILA PRESS LAMONGAN.  

Juga 8 buku karya bersama ( Antologi ) yang salah satunya berjudul “Menciptakan  Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah”, buku ini pula yang menjadi rujukan para guru saat ini karena  relevansinya dengan keadaan saat ini, yaitu kegiatan BDR (Belajar Dari Rumah).  

Buku Solo dan Antologi karya Cak Inin

Untuk mengenal Cak Inin lebih dekat serta deretan kegiatan dan prestasinya, yuk intip profil beliau di sini https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html

Bersama Cak Inin mala mini, kita akan mendengar pemaparan beliau tentang ilmu menulis hingga proses menerbitkan buku. Materi ini luar biasa bagi kita yang ingin terus bersemangat untuk konsisten menulis hingga berhasil menerbitkan buku. Waah… tak sabar menanti.

Tentang menulis ada sebagian orang mengatakan bahwa  menulis itu mudah, semudah bicara. Pendapat tersebut memang benar. Jadi gini bagi kita yang kesulitan menulis namun lebih mudah ketika berbicara, maka cara yang bisa dilakukan adalah, kita  bicara lalu direkam dengan hp (Writter plus atau Color Note) langsung terekam setelah itu edit saja maka jadilah sebuah tulisan. Saya juga sering mempraktikkan hal ini ketika sedang ingin menulis status di Fb namun tidak sempat untuk menuliskan dalam note jadi seketika langsung rekam lewat rekam suara WA dikirim dalam grup yang saya buat dengan saya sendiri di dalamnya nama BANK IDE  SAIA. Sembari mendengarkan rekaman suara maka saya menulis dan memoles sedemikian rupa jadi deh.

Semudah itu trik menulis jika kita berpikir sulit untuk memulai menulis. Maka sekali lagi, mulailah menulis apa saja  yang kita dengar, kita lihat, kita baca dan kita rasakan. Apa saja  yang kita dengar, kita lihat, kita baca dan kita rasakan. Seperti materi awal mula ketika kita menerima materi awal dari Omjay.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh penulis pemula ketika hendak menerbitkan buku adalah:

1. Diperlukan sebuah keberanian dan tekad yg kuat untuk mempublikasikan tulisan dg harapan berbagi pengalaman. 

        Tanpa niat yang kuat maka tidak akan terbit buku kita. Karena menulis itu bukan  karena bakat tetapi karena niat kuat untuk menulis dan terus menulis dan terus berlatih.

2. Kita harus berpola pikir  bahwa menulis itu mudah

        Jangan berkata menulis itu sulit. Dengan berkata menulis itu mudah maka otomatis pikiran dan hati kita diberi kemudahan. Kalau dibalik menulis itu sulit maka terhentilah pikiran dan hati kita untuk menulis bahkan akan mengalami kebuntuan. Karena terpola. Percayalah ucapan adalah doa.

3. Kenali pasion Anda ( potensi Anda)

        Anda lebih suka menulis buku bisnis,  agama, pendidikan, fiksi(cerpen, novel, roman, IT, motivasi dll ). Dengan mengenali potensi Anda maka akan mempermudah Anda untuk menulis. Sehebat apapun potensi Anda tanpa diasah dan berlatih terus maka sia-sia.   Dengan demikian kita terus berlatih menulis dan menulis.

4. Banyak membaca.

        Untuk menjadi penulis buku bisa diperoleh melalui pengalaman dan pengetahuan dengan banyak membaca buku wawasan kita akan bertambah dan bisa kita tulis menjadi buku yg menarik. Selanjutnya Langsung action parktik menulis apa saja yg Anda  suka lalu simpan di blog pribadi. Bisa berupa resume kuliah online bersama Om Jay, puisi, cerpen, artikel, kisah perjalanan, motivasi dll. Yang nantinya kita jadikan buku.

Sebagai guru sekaligus ibu rumah tangga yang memiliki beban pekerjaan serta kesibukan luar biasa. Terkadang kita memiliki persoalan yaitu merasa sulit mencari waktu untuk menulis dengan tenang, atau seketika merasa buntu untuk merangkai tulisan di saat yang kurang efektif. Maka hal yang perlu kita perhatikan adalah manajemen waktu yang baik agar  tetap konsisten menulis walau di kepala berjejal berbagai macam pekerjaan, juga ide berdesakan yang telah menanti untuk segera dikeluarkan. 

Berikut tips yang perlu kita lakukan untuk dapat segera mengabadikan peristiwa atau kejadian menjadi tulisan:

1. Segera mengabadikan peristiwa dengan kamera handphone, lalu tulis garis besar peristiwa dengan rumus 5W + 1H,  atau tulis di buku catatan / kertas atau langsung merekam dengan perekam di ponsel kita.

2. Tentukan waktu yg tepat untuk menulis. Setiap orang memiliki kesibukan yang tidak sama,begitu juga dalam menulis. Ada yang sempat habis sholat subuh, ada yang sebelum tidur. yang penting dalam sehari konsisten menyelesaikan sebuah tulisan hingga mengembangkan pokok-pokok tulisan menjadi tulisan yang baik, enak dibaca dengan kalimat pendek, sederhana yang mudah dipahami.

3. Tampilkan tulisan kita dengan ciri khas  tulisan gaya sendiri ( Trade Mark ).

4. Jangan membatasi jumlah halaman, mengalir saja, tulislah sebanyak-banyaknya. Jangan menulis sambil mengedit. Tulis saja sampai selesai baru kita edit Sampai benar-benar bagus sesuai dg EYD / EBBI.

5. Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan proses penerbitan buku:
      a. Bagaimana membuat cover buku.
      b. Bagaimana Judul yg menarik perhatian pembaca.
      c. Apa saja yang harus dikirim ke penerbit dari naskah / tulisan kita menjadi buku.

6. Siapkan kata pengantar

7. Daftar Pustaka

8. Biodata penulis

9. Sinopsis untuk cover buku bagian belakang berisi, inti dari isi buku kita,  kelebihan buku kita dan untuk promosi)

10. Semua jadikan 1 file kirim ke ke penerbit lewat email dan lewat WA

Setelah mempelajari tentang teknis menulis serta trik menerbitkan buku. Selanjutnya kita mengenal seluk beluk penerbitan sebagai sarana menerbitkan buku. Dengan tujuan agar kita tak salah kaprah, salah masuk dan akhirnya merasa hasil kerja kita sia-sia, ya kan?.

Penerbit buku itu ada dua macam. Yaitu penerbit mayor dan penerbit Indie. Mari kita telaah lebih dalam perbedaan diantara keduanya dengan uraian berikut : 

1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor.

  • ·         Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
  • ·         Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

  •  Penerbit mayor :

Sebelum menerbitkan sebuah naskah penerbit mayor melewati beberapa tahapan. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

  • ·         Penerbit indie :

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

  • ·         Penerbit mayor :

               Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar            mereka.

  • ·         Penerbit indie :  

            Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit buku kita. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus).  

4.  Waktu Penerbitan

  • ·         Penerbit mayor :

Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

  • ·         Penerbit indie :

Penerbit indie biasanya akan segera memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu sudah bisa terbit. Karena memang tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Ia menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

  • ·         Penerbit mayor :

Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku. 

  • ·         Penerbit indie :

Umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

  • ·         Penerbit mayor :

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.

  • ·         Penerbit indie :

Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

           

        Termasuk contoh penerbit mayor adalah Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Loka Media, Tiga Serangkai, Bentang Pustaka, Erlangga, Yudhistira,  Andi Yogyakarta dan lain sebagainya. Sedangkan diantara penerbit Indie seperti KAMILA PRESS LAMONGAN yang melayani cetak buku , jasa lengkap dengan jasa desain cover buku, Lay out, editing dan ISBN.  

        Demikian Pelatihan Belajar Menulis edisi Rabu kali ini. Sarat ilmu dan motivasi. Semoga bermanfaat bagi kita semua yang memiliki tekad menjadi penulis dan ingin menerbitkan buku.  Terima kasih Cak Inin atas sharing ilmu dan pengalamannya, sehat selalu.

Sebagai kalimat penutup, Cak Inin kembali memotivasi kami dengan quote hebatnya. Ayo terbitkan buku!. Tiada kata terlambat.

 

Torehkan penamu dari hikmah jejak  kakimu, siapa tahu itu jadi penolongmu ( Cak Inin 2020)

Kalau kamu ingin panjang umurmu, maka Menulislah ( Cak Inin 2020)  ~ ( Buku Jurus Jitu Menjadi Penulis Andal Bersama Pakar )

  



Pulau Puteri, 20 Januari 2021


Narasumber : Mukminin S.Pd., M,Pd

Peresume   :  Hartatik Rahayu Ningsih


Tidak ada komentar:
Write comments

Hey, we've just launched a new custom color Blogger template. You'll like it - https://t.co/quGl87I2PZ
Join Our Newsletter