Kamis, 28 Januari 2021

Mental 5S Seorang Penulis

Posted by   on

 

“Inspirasi yang sebenarnya adalah guru kehidupan, mereka yang mengajarkan arti hidup guna berjalan ke arah yang lebih baik. Merekalah  inspirasi menulis kita”. (Ditta Widya Utami)

Bismillahirrahmanirrahim…

Alhamdulillah…kesekian kali tak bosan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, dengan Rahman Rahim-Nya kita semua masih diberi kesehatan, umur panjang dan kesempatan sehingga dapat mengikuti perkuliahan malam ini dalam forum pelatihan Belajar Menulis Bersama Omjay edisi hari Jum’at, 22 Januari 2021.

    Bersama kita malam ini moderator keceh Pak Cip, beliau yang akan memandu jalannya perkuliahan ini dengan susunan acara yang runtut dan sistematis. Diawali dengan kegiatan pembukaan, paparan narasumber, tanya jawab dan terakhir penutup .

    Adapun narasumber yang akan hadir bersama kita malam ini adalah Ditta Widya Utami seorang guru IPA cantik, muda, smart dan aktif dalam kegiatan literasi. Beliau hadir dengan mengusung tema unik untuk penulis pemula, yaitu “Mental Seorang Penulis”. nah.. kan dari judul temanya saja sudah bikin deg-degan. Mendengar kata “mental” itu seolah kita sedang dibawa pada sebuah kegiatan uji nyali atau tes yang berhubungan dengan uji kekuatan mental gitu.

    Namun jangan keburu berpikir berat, karena menurut bunda Ditta, sapaan akrab beliau. Bahwa sebetulnya salah satu alasan beliau mengangkat tema mental seorang penulis ini karena ada beberapa orang di grup menulis yang lebih memilih keluar grup saat terjadi perdebatan. Hal itu sangat  disayangkan. Harusnya sebagai seorang penulis tentu kita harus memiliki mental siap dikritik. Mental untuk berani legowo saat pikiran kita ditolak oleh yang lain. Jadi begitu, tak jauh-jauh sih saya juga sering menyaksikan di salah satu komunitas menulis betapa kritikan netizen itu amat tajam bukan hanya sekedar mengkritisi ejaan atau penulisan seperti yang kita harapkan, bahkan lebih pada isi cerita yang seakan-akan kita pelakunya. Selain itu kita juga tidak hanya ingin menjadi penulis sehari dua hari, namun menjadi seorang penulis seterusnya, ya kan? Maka dari itu seorang penulis membutuhkan mental yang kuat.

    Baik sebelum melanjutkan pada pemaparan materi, ada baiknya kita mengenal narasumber kita malam ini terlebih dahulu. Untuk mengenal beliau lebih dekat serta beberapa karya dan prestasi dan penghargaan yang telah beliau raih bisa dilihat profil beliau pada link berikut ini https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html  atau bisa main-main ke IGnya https://www.instagram.com/dittawidyautami/?hl=id

    Dalam dunia kepenulisan, sosok Bu Ditta ini ini tak perlu diragukan lagi. Melihat prestasi dan karya yang telah dihasilkannya meliputi 4 buku solo dan 10 buku Antologi. Belum lagi tulisan yang beliau post di platform menulis Wattpad. Beliau berkisah akan perjalannya hingga menjadi penulis andal seperti sekarang. Beliau juga alumni pelatihan belajar menulis ini gelombang ke-7. Beliau suka menulis sejak SD. Menulis di buku diary. Hingga masuk SMP mulai merambah ke Mading. Beliau juga pernah membuat novel di buku tulis lalu disebar ke teman teman untuk dibaca. Jadi teringat jejak teman-teman saya yang kini menjadi novelis hebat, dulu di pesantren juga suka menulis di buku dan jadi rebutan antri teman se-angkatan hingga kakak kelas. Ketika masuk SMA beliau mulai suka menulis di Friendster. Hingga masuk dunia perkuliahan mulai mengenal blog dan menulis di blog.

    Untuk menjadi seorang penulis  hebat, selain mengetahui teknik menulis, penting bagi kita untuk memiliki mental yang kuat dan sehat. Mari kita lihat kisah beberapa penulis tersohor baik di dalam maupun di luar negeri, betapa mereka mengawali karirnya sebagai penulis itu tidak mudah. Mereka harus beberapa kali jatuh bangun hingga pada akhirnya dengan mental kuat yang mereka miliki, mereka bisa bangkit dan berhasil berada di titik ini. Meraih kesuksesan dengan beberapa karya mereka dikenal dunia. Seperti JK Rowling saat dulu menjajakan naskahnya ke penerbit kondisinya sungguh memprihatinkan. Tapi justru dari kepahitan itulah yang membuatnya tidak menyerah apalgi berhenti dari satu penerbit ke penerbit lain.

    Jadi yang dimaksud mental kali ini adalah lebih kepada sebuah cara berpikir untuk dapat belajar dan merespons suatu hal.  Sebagaimana yang dilakukan para penulis hebat dalam menghadapi setiap tantangan, pengalaman, kepahitan, kegagalan, kesuksesan, kritik pedas, dsb itu yang akan menempa mental kita sehingga bisa sekuat baja. Sambil ngemil kita lihat tayangan di channel youtube berikut yuk!  https://youtu.be/UkRDLmA4dUY

 5 Mental yang Harus Dimiliki Seorang Penulis :

1. Siap Konsisten

"Teruslah menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi." (Omjay)

Sebagaimana kutipan ajaib Omjay yang terus menerus juga diulang-ulang sebagai motivasi bagi penulis pemula, hendaknya hal itu telah emnjadi bekal dasar kita untuk konsisten menulis. Jika kita sudah berniat untuk meningkatkan skill menulis, maka kita harus ingat bahwa menulis adalah sebuah kata kerja. Artinya, harus ada tindakan nyata. Dengan kondisi saat ini telah banyak tersedia platform untuk menyalurkan hasrat menulis seperti Wattpad, KBM, atau di blog pribadi serta media sosial.   

Semua orang mungkin bisa menulis. Tapi, untuk jadi penulis andal, butuh mental kuat agar bisa konsisten menulis. Salah satu tips agar bisa memiliki mental untuk konsisten adalah dengan mengenali diri sendiri. Sehingga tantangan apa pun yang menghadang, kita akan tau apa yang harus kita lakukan.

2. Siap Dikritik

Saat  kita memutuskan untuk memublikasikan hasil tulisan kita di blog/buku/media sosial/media massa, dan lain-lain. Maka penting untuk kita sadari bahwa tulisan kita telah menjadi "milik publik".

Dengan demikian, kita harus menyiapkan mental untuk menerima masukan dari publik. Tak hanya bersiap untuk komentar baik, kita pun harus bersiap bila ternyata ada yang mengkritik dengan cukup tajam atas tulisan kita.

Dengan adanya masukan/kritik dari berbagai pihak, kita bisa mengetahui kekurangan dalam tulisan kita. Bukan hanya dari kacamata sendiri, tapi juga dari kacamata pembaca.

 3. Siap Belajar

Setelah kita mulai konsisten menulis dan sudah bisa menerima saran maupun kritik, maka sesungguhnya kita memiliki mental untuk belajar bertumbuh. Adapun cara menumbuhkan mental siap belajar adalah :  

a. Melakukan riset

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tulisan adalah dengan melakukan riset. Bisa dengan berkunjung ke perpustakaan, berkunjung ke toko buku untuk mengamati buku-buku best seller, melacak apa yang sedang menjadi trend di sosial media maupun dengan google traffic, dsb.

b. Tambah Bacaan

dengan kondisi saat ini dimana  literasi begitu digaungkan, maka kita harus menyiapkan mental untuk siap menjadi orang yang literat. Salah satunya dengan meningkatkan daya baca. Daya baca lo ya, bukan minat baca. Kalau minat baca sepertinya hampir sebagian orang suka membaca namun yang membedakan adalah kemampuan untuk memahami isi bacaan secara mendalam. Untuk membedakan antara daya baca dan minat baca, bisa dibaca ulasan Bu Ditta tentang gambaran hal tersebut secara lugas di https://dittawidyautami.blogspot.com/2021/01/minat-baca-vs-daya-baca.html

4. Siap Ditolak

Mental berikutnya yang perlu kita bangun adalah mental siap ditolak oleh media maupun penerbit, dan lain-lain.

Saat naskah kita ditolak, coba lagi dan cari alternatif lain. Misal dengan menerbitkan sendiri atau dipublish di berbagai media sosial.

 5. Siap Menjadi "Unik"

Selanjutnya mental yang perlu kita bangun untuk menjadi penulis adalah Jadilah unik dengan tetap menjadi diri sendiri. Menulis dengan gaya tulisan kita sendiri dan sesuai dengan apa yang kita sukai dan kita kuasai. Karena setiap penulis memiliki gaya tulisan khas-nya masing-masing.seperti penulis idola saya Khilma Anis penulis novel best seller Hati Suhita tulisan beliau selalu identik dengan dunia pesantren dan ketegaran, kecerdasan juga tirakat seorang perempuan namun tidak memudarkan kodrat dan keanggunannya.  Ning Nisaul Kamilah, Founder Halaqoh 1001 Aksara setiap kali membaca tulisannya tanpa disadari kita mendapatkan petuah, ilmu juga nasehat yang sangat menyejukkan. Seperti membaca buku pelajaran rasa novel, ringan dan terasa lebih mudah dipahami.   



     Nah, untuk kita yang baru akan menulis. Mulai kenali dari sekarang apa yang unik dari kita, dengan mengenali apa yang kita sukai dan merangkai dalam tulisan. Terus berlatih dan konsisten menulis agar terbiasa.  

    Lalu bagaimana jika kita sudah berusaha membangun mental 5S di atas namun ternyata kita belum memiliki rasa percaya diri untuk mempublikasikan tulisan kita?. Nah kita untu meningkatkan rasa percaya diri kita dalam menulis diantaranya antara lain dengan semakin meningkatkan kapasitas menulis kita dengan cara banyak membaca, ikut pelatihan menulis, ikut lomba menulis, mencoba membuat buku dan berbagi dengan teman sesama penulis misalnya.

 Demikian Pelatihan Belajar Menulis malam ini. Sangat luar biasa menambah motivasi. Saya merasa senang dan semangat untuk terus berlatih dan membangun mental kuat demi harapan menjadi penulis hebat hingga dapat menghasilkan karya hebat pula. Amiin…

Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Bu Ditta atas ilmunya malam ini. Semoga bermanfaat sebagai bekal kami memnggapai mimpi sebagai penulis. Sehat dan sukses selalu.

 

 

Salam Literasi,

Pulau Puteri,22 januari 2021-01-28

Narasumber : Ditta Widya Utami

Peresume     : Hartatik Rahayu Ningsih


Tidak ada komentar:
Write comments

Hey, we've just launched a new custom color Blogger template. You'll like it - https://t.co/quGl87I2PZ
Join Our Newsletter