“Seorang pemenang adalah seseorang yang berhasil menaklukan tantangan, serta berhasil melawan ketidakfokusan ”.
Bismillah…
Alhamdulillah… Maha Besar Allah dengan
segala karunia dan kebaikan-Nya kepada kita sehingga mala mini kita masih diberi
kesempatan mengikuti perkuliahan di forum Pelatihan Belajar Menulis bersama
Omjay dan PGRI gelombang 17 ini. Mr.Bams yang luar biasa, beliau moderator yang
bertugas memandu perkuliahan malam ini edisi Senin, 25 januari 2021.
Bersama Mr.Bams seorang narasumber
luar biasa pula, beliau seorang guru sekaligus penulis hebat yang namanya sudah tidak asing lagi bagi kita. Berkat beliau
ketika bertugas menjadi moderator, kita semua selalu terfasilitasi dengan baik.
Beliau Bu Aam Nurhasanah,S.Pd. Seorang guru, masih muda namun sudah menjabat
sebagai Kepala Sekolah di SMPS MATHLA UL HIDAYAH (SMPS MAHIDA) dengan beragam
karya dan prestasi baik dalam dunia pendidikan maupun dalam dunia literasi. Satu
kata buat Bu Aam, AWESOME!
Untuk mngenal Bu Aam lebih dekat
bisa dilihat profil beliau di https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html.
Bu Aam, wanita hebat kelahiran Cipanas, 12 Agustus 1988 ini bercerita bahwa
motivasi awal beliau untuk menjadi seorang moderator adalah terinspirasi dari
sosok Mr.Bams yang saat itu sekelas dengan beliau di kelas pelatihan belajar
menulis gelombang 8. Beliau kagum dengan semangat Mr.Bams saat menjadi ketua
kelas yang bertugas memimpin abesnsi, rekap daftar hadir, rekap link blog juga
menjadi moderator andal setiap minggu.
Dari situlah Bu Aam memiliki
keinginan untuk mengikuti jejak Mr.Bams walau berhasil lulus pada gelombang 12
dan berhasil menerbitkan buku melalui hasil resume. Sejak menjadi alumni pula
beliau tergabung dalam formasi anggota tim Omjay yang bertugas menjadi moderator
bahkan berhasil membukukan pengalamannya ketika menjadi moderator. Bahkan tidak
sampai kurun waktu satu tahun beliau berhasil
menerbitkan beberapa buku, baik solo maupun antologi diantaranya ada yang berhasil
tembus penerbit Mayor yaitu buku dengan kolaborasi dengan Prof. Eko yang
berjudul “Parenting 4.0: Mengenal Pribadi dan Potensi Anak Generasi Milenial
Multiple Intelligence”.
Bu Aam hebat, MasyaAllah… luar biasa!
Tema pertemuan kesepuluh ini adalah
“ Teknik Membuat Resume Jadi Buku”. Ini nih materi yang akan menjawab
rasa penasaran kita, khususnya para peserta pelatihan yang dalam hati sempat bertanya-tanya
bagaimana cara membuat tugas resume sampai menjadi buku? kok bisa?. Ini dia
jawabannya, baca sampai habis ya?
Resume adalah sebuah ringkasan
atau rangkuman materi. Cara membuat resume adalah dengan menggunakan bahasa
atau gaya penyampaian yang kita tangkap dari materi yang diberikan oleh
narasumber. Resume itu bukan sekedar menyalin, salin dan temple secara utuh semua
yang disampaikan oleh narasumber, namun hanya inti atau poin-poin penting lalu disertai
pengalaman hidup, kesan atau lainnya yang dapat menjadikan tulisan kita terasa
hidup dan renyah.
Caranya Jika narasumber memberikan link blog kepada
kita, main ke blognya. Pilih satu artikel yang menarik untuk di bahas. Jika narasumber
memberikan PPT, ceritakan inti dari PPT nya. Jika narasumber memberikan link
youtube, ceritakan inti isi materinya. Mudah kan?
Sebagai persyaratan kelulusan di
kelas ini adalah membuat minimal 20 resume dan menerbitkan buku solo. Berat ya
syaratnya? dikit (hihi..). Untuk tugas yang pertama lumayan sambil jalan sambil
belajar, setelah materi segera eksekusi. Tugas kedua ini yang lumayan berat apalagi
bagi penulis pemula yang mengerjakan tugas resume saja sudah tertatih terseok ,
masih sering telat mengumpulkan tugas (eh,
itukan saya aja kali), apalagi menerbitkan buku. Tidak semudah itu,
Ferguso!. Eits… lupa ya, barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan
berhasil, Man Jadda Wajada. Bangun niat dan tekad yang kuat, bahwa
setiap kita bisa menulis. Semangat…!
Yuk, simak tips berikut tentang
teknik menulis resume hingga menjadi buku!
7 teknik menulis resume jadi buku
:
1. 1. Mengumpulkan
resume dalam file word
Ketika kita menulis resume, hendaknya kita kumpulkan filenya di word, sebaiknya jangan langung ditulis di blog. Hal ini untuk memudahkan kita untuk menyusun naskah buku nantinya.
2. 2. Menentukan
tema
Jadikan tema yang sama menjadi satu bab. Misalnya pembahasan tentang penerbitan misal Penerbit Mayor (PT Andi) atau Penerbit indie(Gemala, Kamila Pres, YPTD), Lalu bab selanjutnya berisi tentang materi yang berisi beberapa motivasi dan seterusnya.
3. 3. Membuat
TOC (TABLE OF CONTENT)/ Daftar isi
Daftar isi dibuat berdasarkan tema yang kita jadikan satu seperti pada poin no 2. Misalnya Bab 1 isinya tentang kelas belajar menulis. Ada sudut pandang kita yang berisi pengalaman saat mengikuti kelas belajar menulis dan hal-hal yang memotivasi kita untuk menulis.
4. 4. Mulai
mengembangkan TOC
Dalam mengembangkan TOC, kita bahas lebih mendalam isi perbab dan selingi dengan pengalaman pribadi supaya buku terasa hidup.
5. 5. Review,
revisi, dan edit naskah
Ketika menulis naskah, kita jangan dulu melakukan revisi. Tuangkan ide yang berserak di sekitar kita terlebih dahulu. Jika naskah sudah selesai diketik, baru peserta lakukan sunting ejaan berdasarkan kitab PUEBI(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Hal ini untuk meminimalisir typo atau salah ketik.
6. 6. Lengkapi
Sinopsis buku
Sinopsis dibuat untuk menarik perhatian pembaca. Jika naskah sudah selesai, mintalah kata pengantar kepada Omjay, misalnya sebagai guru menulis kita. Kata sambutan kepada orang terdekat atau orang terpandang. Jangan lupa profil penulis buku disimpan di halaman paling belakang.
7. 7. Kirim
ke Penerbit
Jika naskah sudah rampung, segera kirimkan ke penerbit. Tunggu dengan sabar proses penerbitan buku kita.
Demikian kegiatan sharing malam ini bersama Bu Aam yang luar biasa. Sungguh sangat menginspirasi dan berhasil mengusir hawa-hawa kalah sebelum berperang. Terima kasih atas ilmunya Bu Aam, sehat dan sukses selalu.
Statement closing malam ini, “Menulislah
agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah hari ini
agar kau dikenal esok hari”.
Semoga bermanfaat dan semangat meresume hingga menerbitkan buku.
Salam Literasi,
Pulau Puteri, 25 Januari 2021
Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd
Peresume : Hartatik Rahayu Ningsih
Tidak ada komentar:
Write comments