Sabtu, 30 Januari 2021

Wujudkan Mimpi bersama Penerbit Indie

Posted by   on

 

Bismillah…

Alhamdulillah… Maha baik Allah memberikan masih memberikan nikmat sehat sehingga masih mendapat kesempatan mengikuti perkuliahan kembali malam ini, diantara kesibukan pekerjaan sebagai guru, emak beranak dua dengan segala drama yang menyertai serta tugas operator sekolah yang seakan tiada habisnya. Sempat tertinggal materi dan merapel beberapa tugas resume, namun sekali lagi Alhamdulillah… Allah mudahkan segalanya. Let’s Fokus!

Pertemuan malamini akan dimoderatori oleh Mr.Bams yang dari awal sudah berhasil menyabet label  moderator sekaligus narasumber terfavorit versi saya. Hadir juga malam ini seorang narasumber hebat, seorang guru, jago ngeblog sekaligus penulis hebat luar biasa  yang tulisannya telah berhasil terbit meliputi 3 buku solo dan 8 buku antologi  serta beberapa antologi dimana beliau sebagai curator-nya.

Inilah Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. dengan mengangkat tema “ Menerbitkan Buku Semakin Mudah Di Penerbit Indie” dengan harapan agar peserta pelatihan ini dapat menerbitkan buku dengan pede walau hanya berawal modal 20 hasil resume pelatihan. Fighting …!

Sebagai pengantar perkenalan dengan Pak Brian selaku narasumber, kita simak kiprah dan pengalamnnya ya. Pak Brian seorang guru SD di Jakarta. Lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Pertama kali memulai aktivitas menulis pada tahun 2009 di blog pertamanya (www.praszetyawan.com). sebagai guru sekaligus penulis, kiprah dan prestasinya dalam literasi sungguh sangat menakjubkan. Dalam usia yang masih muda beliau berhasil menerbitkan beberapa buku, solo dan antologi belum lagi puluhan tulisannya yang lain sudah pernah dimuat di media cetak seperti Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat,Warta Kota, Media Indonesia, Tabloid Bola, Tabloid Soccer, danMajalah Hidup. Waaaah… MasyaAllah, Anda luar biasa hebat, Pak Brian!. Betapa saya sangat bersyukur mendapat kesempatan belajar di kelas ini dengan nara narasumber hebat, inspiratif dan sangat memotivasi. Terima kasih, Omjay.  

Tahan dulu rsa kagumnya, itu belum seberapa masih banyak hal luar biasa dari narasumber muda nan keceh ini. Untuk mengenal Pak Brian lebih dekat, prestasi dan beberapa kegiatan serta mahakaryanya yang amat luar biasa, boleh diintip profilnya di sini. Silahkan klik link berikut: http://www.praszetyawan.com/p/profil.html

Pertemuan sebelumnya bersama Cak Inin, kita telah mengenal macam-macam penerbit serta cirri dan kriterianya masing-masing, yakni penerbit mayor dan penerbit indie. Nah sebagai penyempurna dari informasi sebelumnya, mala mini kita akan langsung mengupas tuntas tentang proses penerbitan buku. Dulu anggapan kita bahwa menerbitkan buku hanya sebatas mimpi belaka denga proses panjang mengirim naskah ke penerbit mayor dengan kemungkinan ditolak karena tulisan kita yang dianggap belum memenuhi kebutuhan pasar. Juga kemungkinan lain ketika naskah diterima ternyata proses penerbitannya sangat lama. Namun hal itu tak lagi hanya mimpi karena saat ini proses menerbitkan buku terasa lebih mudah dengan adanya penerbit indie naskah pasti diterbitkan.

Di penerbit Indie, proses penerbitan mudah dan cepat walau  kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan. Namun adanya penerbit indie ini menjadi sarana menyalurkan hasrat kita sebagai penulis pemula untuk segera menimang buku hasil karya kita. Beda dong rasanya menimang anak sendiri sama menimang anak orang lain ya kan? Seperti itulah perasan ketika kita berhasil memiliki buku hasil karya kita. Bangga sekaligus bahagia.

Selain itu manfaat atau pengaruh lain ketika kita berhasil menerbitkan buku sangat banyak, diantaranya yaitu terbentuknya personal branding yaitu guru penulis. Karena guru penulis akan mendapat berbagai peluang. Misalnya diundang menjadi narasumber, mendapat/menciptakan project di dunia menulis, dan tentu berlatih menjadi wirausaha yaitu menjual buku.

Selain itu bagi ASN khususnya, menulis hingga menerbitkan buku sangat berguna untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat sebagai nilai plus menambah Angka Kredit. Namun kembali lagi pada niat awal menulis sebagaimana kata Omjay dan Bu Kanjeng bahwa apapun motivasi kita menulis, masalah monetisasi itu hanya bonus kesekian dari kebermanfaatan karya kita untuk orang lain.  

 Pak Brian berkisah awal mulanya beliau menerbitkan buku yakni sudah punya keinginan menulis buku pada tahun 2014. sudah berniat membuat buku tutorial blog. Namun terkendala di keberadaan mentor dalam membimbing sehingga beliau belum tahu kea rah mana akan melangkah dan tidak mengenal seluk beluk penerbitan. Dengan pertimbangan beliau saat itu masih kuliah,   Semangat saya naik-turun dan akhirnya vakum. File naskah tersimpan saja di dalam laptop.

Hingga pada awal 2019mulai bangkit lagi ketika tanpa sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Dari situ Pak Brian mendapatkan semangat baru bahwa menerbitkan buku saat ini lebih mudah dan banyak pilihan penerbit indie.  Dengan semangat menggebu menyelesaikan naskah, merombak dari yang awalnya naskah tutorial blog dibuat menjadi buku panduan blog khusus guru. Dengan alasan buku blog yang khusus untuk guru masih terbatas. Hingga pada Oktober 2020 memberanikan diri mengirim naskah, selang tiga bulan menunggu. Akhirnya pada penghujung Januari 2020, buku pertama itu terbit. MasyaAllah… senangnya. Inilah penampakan buku solo pertama penuh perjuangan milik Pak Brian, dengan kisah perjuangannya bisa dibaca di https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html


Setiap penerbit memiliki penawaran dan ketentuan berbeda dalam menerbitkan buku. sebagian ada yang menyediakan fasilitas editing, namun ada juga yang terima jadi tanpa melakukan editing dengan konsekuensi isi buku  menjadi tanggung jawab penulis. Nah Pak Brian yang sudah malang melintang dalam dunia penerbitan juga sudah memiliki rekanan penerbit indie, memberikan tips dalam mengedit naskah  sebagai berikut :

  • ·         Penulisan kata jangan disingkat-singkat (yg, tdk, blm)
  • ·         Jangan sampai ada tulisan yang salah ketik (Typo)
  • ·         Satu Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat
  • ·        Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.
  • ·         Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya


Tips yang sangat bermanfaat bagi kita yang ingin menerbitkan buku pertama kali dari hasil resume kita. Beruntungnya lagi kita dapat bergabung di grup ini dengan 30 narasumber lebih yang dapat diserap keilmuan dan wawasannya serta tersedia 4 penerbit indie yang akan memfasilitasi sekaligus mendampingi  kita dalam menerbitkan buku, diantaranya:

1. Kamila Press milik Cak Imin

2. Penerbit Gemala, Penerbit rekanan Pak Brian

3. YPTD

4. Penerbit rekanan Bu Kanjeng

Demikian sharing ilmu dan pengalaman dengan Pak Brian malam ini, sangat inspiratif dan memotivasi kita untuk semakin terus bersemangat menghasilkan karya. Konsisten menulis demi mewujudkan mimpi menimang buku solo menjadi nyata. Terima kasih Pak Brian, Mr. Bams, Omjay dan semua tim. semoga sehat dan sukses selalu. Amiin....



Salam literasi,
Pulau Puteri, 27 Januari 2021

 

Narasumber : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Peresume : Hartatik Rahayu Ningsih

Flyer penerbitan buku di Penerbit Gemala, Penerbit rekanan Pak Brian


 

Tidak ada komentar:
Write comments

Hey, we've just launched a new custom color Blogger template. You'll like it - https://t.co/quGl87I2PZ
Join Our Newsletter