Bismillah…
Alhamdulillah… Maha baik Allah
memberikan masih memberikan nikmat sehat sehingga masih mendapat kesempatan
mengikuti perkuliahan kembali malam ini, diantara kesibukan pekerjaan sebagai
guru, emak beranak dua dengan segala drama yang menyertai serta tugas operator
sekolah yang seakan tiada habisnya. Sempat tertinggal materi dan merapel
beberapa tugas resume, namun sekali lagi Alhamdulillah… Allah mudahkan
segalanya. Let’s Fokus!
Pertemuan malamini akan
dimoderatori oleh Mr.Bams yang dari awal sudah berhasil menyabet label moderator sekaligus narasumber terfavorit
versi saya. Hadir juga malam ini seorang narasumber hebat, seorang guru, jago
ngeblog sekaligus penulis hebat luar biasa yang tulisannya telah berhasil terbit meliputi
3 buku solo dan 8 buku antologi serta
beberapa antologi dimana beliau sebagai curator-nya.
Inilah Raimundus Brian
Prasetyawan, S.Pd. dengan mengangkat tema “ Menerbitkan Buku Semakin
Mudah Di Penerbit Indie” dengan harapan agar peserta pelatihan ini dapat
menerbitkan buku dengan pede walau hanya berawal modal 20 hasil resume
pelatihan. Fighting …!
Sebagai pengantar perkenalan
dengan Pak Brian selaku narasumber, kita simak kiprah dan pengalamnnya ya. Pak
Brian seorang guru SD di Jakarta. Lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Pertama kali
memulai aktivitas menulis pada tahun 2009 di blog pertamanya (www.praszetyawan.com). sebagai guru
sekaligus penulis, kiprah dan prestasinya dalam literasi sungguh sangat
menakjubkan. Dalam usia yang masih muda beliau berhasil menerbitkan beberapa
buku, solo dan antologi belum lagi puluhan tulisannya yang lain sudah pernah
dimuat di media cetak seperti Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat,Warta Kota,
Media Indonesia, Tabloid Bola, Tabloid Soccer, danMajalah Hidup. Waaaah… MasyaAllah,
Anda luar biasa hebat, Pak Brian!. Betapa saya sangat bersyukur mendapat
kesempatan belajar di kelas ini dengan nara narasumber hebat, inspiratif dan
sangat memotivasi. Terima kasih, Omjay.
Tahan dulu rsa kagumnya, itu
belum seberapa masih banyak hal luar biasa dari narasumber muda nan keceh ini. Untuk
mengenal Pak Brian lebih dekat, prestasi dan beberapa kegiatan serta mahakaryanya
yang amat luar biasa, boleh diintip profilnya di sini. Silahkan klik link
berikut: http://www.praszetyawan.com/p/profil.html
Pertemuan
sebelumnya bersama Cak Inin, kita telah mengenal macam-macam penerbit serta cirri
dan kriterianya masing-masing, yakni penerbit mayor dan penerbit indie. Nah
sebagai penyempurna dari informasi sebelumnya, mala mini kita akan langsung
mengupas tuntas tentang proses penerbitan buku. Dulu anggapan kita bahwa
menerbitkan buku hanya sebatas mimpi belaka denga proses panjang mengirim
naskah ke penerbit mayor dengan kemungkinan ditolak karena tulisan kita yang
dianggap belum memenuhi kebutuhan pasar. Juga kemungkinan lain ketika naskah
diterima ternyata proses penerbitannya sangat lama. Namun hal itu tak lagi
hanya mimpi karena saat ini proses menerbitkan buku terasa lebih mudah dengan
adanya penerbit indie naskah pasti diterbitkan.
Di penerbit
Indie, proses penerbitan mudah dan cepat walau kita perlu keluar biaya untuk mendapat
fasilitas pra cetak penerbitan. Namun adanya penerbit indie ini menjadi sarana
menyalurkan hasrat kita sebagai penulis pemula untuk segera menimang buku hasil
karya kita. Beda dong rasanya menimang anak sendiri sama menimang anak orang
lain ya kan? Seperti itulah perasan ketika kita berhasil memiliki buku hasil
karya kita. Bangga sekaligus bahagia.
Selain itu
manfaat atau pengaruh lain ketika kita berhasil menerbitkan buku sangat banyak,
diantaranya yaitu terbentuknya personal branding yaitu guru penulis. Karena
guru penulis akan mendapat berbagai peluang. Misalnya diundang menjadi
narasumber, mendapat/menciptakan project di dunia menulis, dan tentu berlatih
menjadi wirausaha yaitu menjual buku.
Selain itu
bagi ASN khususnya, menulis hingga menerbitkan buku sangat berguna untuk
memenuhi persyaratan kenaikan pangkat sebagai nilai plus menambah Angka Kredit.
Namun kembali lagi pada niat awal menulis sebagaimana kata Omjay dan Bu Kanjeng
bahwa apapun motivasi kita menulis, masalah monetisasi itu hanya bonus kesekian
dari kebermanfaatan karya kita untuk orang lain.
Pak Brian
berkisah awal mulanya beliau menerbitkan buku yakni sudah punya keinginan
menulis buku pada tahun 2014. sudah berniat membuat buku tutorial blog. Namun
terkendala di keberadaan mentor dalam membimbing sehingga beliau belum tahu kea
rah mana akan melangkah dan tidak mengenal seluk beluk penerbitan. Dengan
pertimbangan beliau saat itu masih kuliah, Semangat saya naik-turun dan akhirnya vakum.
File naskah tersimpan saja di dalam laptop.
Hingga pada
awal 2019mulai bangkit lagi ketika tanpa sengaja menemukan hashtag di Instagram
tentang penerbit Indie. Dari situ Pak Brian mendapatkan semangat baru bahwa menerbitkan
buku saat ini lebih mudah dan banyak pilihan penerbit indie. Dengan semangat menggebu menyelesaikan naskah,
merombak dari yang awalnya naskah tutorial blog dibuat menjadi buku panduan
blog khusus guru. Dengan alasan buku blog yang khusus untuk guru masih terbatas.
Hingga pada Oktober 2020 memberanikan diri mengirim naskah, selang tiga bulan
menunggu. Akhirnya pada penghujung Januari 2020, buku pertama itu terbit.
MasyaAllah… senangnya. Inilah penampakan buku solo pertama penuh perjuangan
milik Pak Brian, dengan kisah perjuangannya bisa dibaca di https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html
Setiap penerbit
memiliki penawaran dan ketentuan berbeda dalam menerbitkan buku. sebagian ada
yang menyediakan fasilitas editing, namun ada juga yang terima jadi tanpa
melakukan editing dengan konsekuensi isi buku menjadi tanggung jawab penulis. Nah Pak Brian
yang sudah malang melintang dalam dunia penerbitan juga sudah memiliki rekanan
penerbit indie, memberikan tips dalam
mengedit naskah sebagai berikut :
- ·
Penulisan
kata jangan disingkat-singkat (yg, tdk, blm)
- ·
Jangan
sampai ada tulisan yang salah ketik (Typo)
- ·
Satu
Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat
- · Mulailah
membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan
membingungkan.
- ·
Setiap
bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya
Tips yang sangat bermanfaat bagi kita
yang ingin menerbitkan buku pertama kali dari hasil resume kita. Beruntungnya
lagi kita dapat bergabung di grup ini dengan 30 narasumber lebih yang dapat
diserap keilmuan dan wawasannya serta tersedia 4 penerbit indie yang akan
memfasilitasi sekaligus mendampingi kita
dalam menerbitkan buku, diantaranya:
3. YPTD
4. Penerbit rekanan Bu Kanjeng
Demikian sharing ilmu dan pengalaman dengan Pak Brian malam ini, sangat inspiratif dan memotivasi kita untuk semakin terus bersemangat menghasilkan karya. Konsisten menulis demi mewujudkan mimpi menimang buku solo menjadi nyata. Terima kasih Pak Brian, Mr. Bams, Omjay dan semua tim. semoga sehat dan sukses selalu. Amiin....
Narasumber : Raimundus Brian Prasetyawan,
S.Pd.
Tidak ada komentar:
Write comments