Sabtu, 09 Januari 2021

Belajar Menulis Bareng Omjay (2) Kiat Sukses Menghasilkan Tulisan Berkualitas Bagi Penulis Pemula.

Posted by   on

    Sebagian besar dari kita yang baru mulai menulis pasti pernah memiliki perasaan minder, bingung mau mulai menulis darimana , muncul perasaan khawatir juga takut tulisan kita jelek ditertawakan orang serta perasaan buruk lainnya sehingga keinginan menulis maju mundur, sekalinya nulis tidak berani publish agar bisa dibaca orang.

    Membaca kisah perjuangan menulis dari para penulis hebat sertta memiliki jam terbang tinggi adalah salah satu trik mendapatkan suntikan semangat  menulis, menghalau rasa minder  kita.  Karena dengan menyaksikan perjuangan beliau-beliau kita menyadari bahwa proses menjadi seorang penulis hebat tidak hanya dihasilkan dengan sekedar sekali dua kali menulis. Penuh perjuangan, butuh mental baja menerima berbagai macam kritik dan masukan demi terciptanya maha karya yang luar biasa.

   Setelah kemarin pada pertemuan pertama kita belajar dari Omjay tentang cara memulai menulis, kini giliran kita belajar kembali pada materi kedua. Yaitu tentang tips dan trik cara membuat tulisan hingga sukses menghasilkan tulisan yang berkualitas serta bebas kesalahan  agar menjadi karya tulis yang layak dibaca.  Sehingga memunculkan kepercayaan diri pada penulis untuk mempublikasikan tulisannya baik melalui media sosial maupun blog.

    Dimoderatori oleh bapak Sucipto Ardi, narasumber kali ini adalah ibu Rita Wati S,Kom dengan tema yang dihadirkannya yaitu “ Trik Jitu Menulis Untuk Pemula”. untuk lebih mengenal beliau, profil serta tips menulis  juga prestasi beliau dalam dunia kepenulisan bisa dikunjungi salah satu blognya di https://www.kompasiana.com/ritapinang/5f4b29f3d541df030a41e7d4/cara-memilih-judul-dan-tema-agar-tulisan-kita-layak-terbit.  Beliau mulai tertarik dengan dunia kepenulisan sejak duduk di bangku kuliah pada tahun 2001 walau hanya sebatas keinginan karena memiliki teman seorang penulis yang sudah menerbitkan karya tulis berupa novel. Keinginan tersebut mulai menggebu hingga pada tahun 2005 keinginan tersebut semakin menggebu. Akhirnya beliau mulai memberanikan diri menulis dari apa yang ada dalam pikiran hingga berhasil menulis beberapa cerpen juga novel hingga mencapai  80 halaman kira-kira 140 halaman pada kertas A5, namun hanya tersimpan dalam hidden folder  lagi-lagi karena rasa ketidak pedean.

Profil dan prestasi narasumber

    Hingga pada tahun 2020 pandemi  Corona Virus and Desease-19 (COVID-19) menyerang Indonesia  memporak porandakan semua tatanan termasuk sistem pembelajaran yang terpaksa harus melaksanakan sistem belajar dari rumah dengan media online. Hal inilah yang mengantarkan beliau mengenal pelatihan belajar menulis Omjay walau awalnya sempat mengabaikan kelas ini pada akhirnya beliau join  pada gelombang 10.  Setelah mengerjakan beberapa resume dengan menggunakan bahasa sendiri ternyata tulisan beliau mendapat apresiasi langsung dari Omjay, founder pelatihan belajar menulis ini dan dishare hingga menjadi popular post. Rasanya pasti senang banget  ya?,  saya  yang hanya menyimak saja masyaAllah hati ikutan berbunga-bunga apalagi perasaan bu Rita.  Saat ini bu Rita berhasil menerbitkan 3 buku solo 1 buku duet yang masih dalam tahap penerbitan, 7 buku antologi dengan 3 antologi beliau sebagai kurator sekaligus editor lapis pertama.  

    Menyimak pengalaman Bu Rita saya seakan mendapat ‘ teman sehati’.  Walau tertinggal jauh setidaknya lumayan beda tipislah antara pengalaman beliau dan  saya dalam mengawali langkah dalam menulis. Saya yang mulanya hanya suka menulis curhatan alay ala anak muda di diary, lalu iri dengan status teman di  laman facebook yang ramai like dan komentar juga akan gaya kepenulisannya yang renyah namun penuh makna. Tulisan mereka secara tidak langsung mengandung pembelajaran tentang ilmu kehidupan tentunya menghasilkan pundi-pundi rupiah karena berkat kepintarannya mengolah kata mampu menggaet costumer yang membeli jualannya. Hal  itu  menggiring saya mengikuti berbagai kelas pelatihan cara mempromosikan produk jualan dengan membuat iklan menarik di media sosial menggunakan metode covert selling.

    Selanjutnya saya mulai iri pada teman-teman yang berhasil melahirkan karya antologi juga novel.  niat hati ingin ikut tapi apalah daya diri ini merasa tidak punya bakat, ingin mencoba nulis namun terasa tulisan saya gak banget, gitu-gitu aja. Justru suami yang lebih dulu menyadari kemampuan menulis saya  karena pada saat ngambek ternyata muncul keajaiban, saya berhasil merangkai kata demi kata sedemikian rupa se-dramatis mungkin dalam chat panjang kali lebar jika  dicetak mungkin bisa menjadi 3 halaman kertas legal haha. Akhirnya setelah melewati proses pemikiran panjang, saya memberanikan diri mendaftar di Kelas Menulis Online ( KMO Indonesia) Kang Tendi Murti itupun melalui seorang sahabat yang amat sangat dekat yang selalu mensupport saya dalam apapun saking malunya bertanya pada orang lain. Biyuhh!

    Alhamdulillah berawal dari situ saya mulai ketagihan menulis dan sering mencari informasi event menulis atau challenge. Namun saya sadar bahwa ilmu menulis saya masih cetek butuh latihan berkala, ilmu dan bimbingan secara terus menerus demi meningkatkan kualitas kemampuan saya dalam menulis.  Jadi disinilah saya sekarang di Pelatihan Belajar Menulis PGRI gelombang 17, kosongkan gelas siap menerima semua ilmu dari beberapa narasumber hebat termasuk langkah-langkah menulis untuk penulis pemula serta kiat-kiat untuk membuat tulisan  berkualitas , layak dan enak dibaca.  Meminjam istilah Bu Rita, kita tetap harus menjadi penulis berkualitas sekalipun masih pemula. Simak yukkiat-kiatnya!  

Hal- hal yang harus dilakukan sebelum menulis:

  • v   Tentukan dulu  tujuan atau motivasi kita menulis, sekadar mau belajar, hobi,  atau karena keterpaksaan sebagai salah satu persyaratan naik pangkat,  atau karena ingin mendapatkan uang.  Apapun motivasi kita menulis jangan sampai keluar dari niat kita membagi informasi dan kebaikan.
  • v  Setelah menentukan motivasi hal selanjutnya adalah kita mulai menulis, tulis apa saja yang ada di dalam pikiran kita baik tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, yang terpenting hal tersebut kita senangi dan kita kuasai.
  • v  Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit, tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai.  Setelah selesai baru kita baca dari awal hingga selesai pula untuk menemukan kalimat janggal atau kesalahan dalam penulisan.
  • v  Rutin berlatih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi  menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
  • v  Konsisten melakukan kegiatan menulis setiap hari terlebih ketika mood sedang baik.
  • v  Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku.
  • v  Mulai rutin mengikuti even menulis Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri  menjadi seorang penulis).

     Selanjutnya yang harus diperhatikan oleh penulis pemula adalah kaidah dasar penulisan terhindar dari kesalahan-kesalahan dasar menulis yang sering muncul seperti yang dijumpai Bu Rita di lapangan ketika menjadi kurator/editor yaitu:

Kesalahan Pertama, Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat.

1.    Penggunaan huruf capital digunakan pada huruf pertama awal kalimat

Contoh : Hari ini pelatihan belajar menulis

           Siswa kelas enam hari ini belajar di rumah

2.    Penggunaan huruf capital huruf pertama unsure nama orang, termasuk julukan.

Contoh : Rita Wati

                 Raden Ajeng Kartini

                 Pangeran Diponegoro

3.    Penggunaan huruf kapital dalam petikan langsung

                       Contoh  :  “Ayo! kita pulang Bu,” rengek Joni pada ibunya.

                                         "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.


4.    Huruf kapital dipakai sebagai  huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

                       Contoh : Saya telah membaca buku Merajut Asa Sejak Belia.

               Tulisan itu di muat dalam koran Radar Bali.

Kesalahan kedua, Paragraf panjang-panjang. Sedikit titik dan terlalu banyak koma

Hendaknya kita harus bisa membedakan penulisan di media sosial , blog dengan penulisan di buku. Jika penulisan di blog atau media sosial seperti WA. Kita sudah bisa membuat paragraf baru setelah menulis 2 kalimat atau 3 kalimat. Hal ini dikarenakan di media sosial orang hanya memiliki waktu 3 menit untuk memutuskan apakah mereka akan melanjutkan bacaannya atau tidak. Jika di awal kita sudah memulai dengan tulisan paragraf yang panjang-panjang,  pasti orang lain yang berminat membaca tulisan kita hanya sedikit.

Kesalahan Ketiga, Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb).

 Kesalahan Keempat, Penggunaan kata baku.

Dalam membuat tulisan kita sering  melakukan kesalahan penggunaan kata baku seperti fikir, sholat, paragrap yang seharusnya pikir, salat, paragraf. Untuk mengecek penggunaan kata baku kita bisa menginstal aplikasi KKBI V yang sudah tersedia dan bisa diunduh di playstore ponsel pintar kita.

Kesalahan Kelima, Penggunaan kata yang tidak efektif.

Kesalahan ini yang sering sekali terjadi.  Tentu saja hal ini akan mempengaruhi tulisan kita menjadi kurang enak di baca.

Contoh : Dia mau akan datang pada sore ini.  Seharusnya cukup pilih salah satu saja mau atau akan. Juga penggunaan kata yang, dan  terlalu banyak. Yang, dan yang ditulis pada awal kalimat. Adapun cara meminimalisir penggunaan kalimat tidak efektif adalah dengan cara dibaca berulang-berulang dengan suara keras , sehingga ditemukan kejanggalan pada kalimat. Itulah kalimat tidak efektif yang musti harus dibuang dari tulisan kita.

Kesalahan Keenam, Penggunaan istilah asing yang sering keliru

Kesalahan Ketujuh, Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung

§  Penulisan di digabung/dirangkai kalau:

a.       Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan.

b.       Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).

                Contoh : ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi menulis), diingat (bisa diubah jadi mengingat).

§  Penulisan di dipisah kalau:

a.       Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Namanya juga kata depan, berarti ia harus dipisah dari kata belakang.

b.       Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.

Demikian materi pelatihan belajar menulis edisi pertemuan kedua ini, sangat menyenangkan. Pengalaman ibu narasumber yang inspiratif juga materi luar biasa, daging semua isinya sangat bermanfaat  bagi para penulis pemula, saya khususnya.  

Diakhiri dengan kata motivasi favorit Bu Rita, Nothing Is Imposible In This World. Mari kumpulkan semangat dan kepercayaan diri untuk mulai menulis, mengasilkan karya sebanyak-banyaknya.



Selamat menulis!

Pulau Puteri, 07 Januari 2021

                                


Beberapa buku karya Bu Rita Wati S,Kom: 






 


 

Tidak ada komentar:
Write comments

Hey, we've just launched a new custom color Blogger template. You'll like it - https://t.co/quGl87I2PZ
Join Our Newsletter