“Barang Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim” ( HR. Muttafaq ‘Alaih)
Mungkin sekilas membaca judul di atas akan timbul pertanyaan, apa hubungan antara silaturrahim dan menulis?apakah terdapat efek antara silaturrahim terhadap kemampuan menulis kita?. Maka itulah pada sesi kali ini tepatnya pertemuan ke-3 pada Pelatihan Belajar Menulis Omjay hari Jumat tanggal 8 Januari 2021. Nara sumber luar biasa kali ini beliau ibu Dra. Sri Sugiastuti, M,Pd mencetuskan tema “ Menulis dengan kekuatan silaturrahim” di moderatori oleh moderator sekaligus penulis hebat, Bu Aam Nurhasanah dari Lebak Banten.
Sebagai pengantar,moderator menyampaikan bahwa perkenalanan antara bu Aam dengan Bu Kanjeng, begitu sapaan akrab beliau ibu narasumber adalah ketika bu Kanjeng menjadi narasumber pada pelatihan menulis gelombang 12. Bu Kanjeng pula yang yang memajukan literasi melalui motivasi beliau kepada seluruh peserta untuk semangat dan berani menulis dalam bentuk antologi. Untuk mengenal bu Kanjeng lebih dekat silahkan dikunjungi blog Bu Kanjeng di http://www.srisugiastutipln.com
![]() |
Profil Bu Kanjeng sebagai narasumber |
Alasan Bu Kanjeng memakai tema silaturrahim sebagai kekuatan dalam menulis awalnya beliau terinspirasi dari rasa prihatin sekaligus perasaan bangga pada para guru yang tinggal di daerah terpencil yang termasuk bagian dari GURDASUS yaitu guru yang berada di daerah khusus. Mereka yang seharusnya telah menerima buku namun ternyata buku tersebut tak kunjung sampai.
Bagaimanapun silaturrahim memiliki banyak keutamaan sebagaimana dalam hadist bahwa silaturrahim dapat memperpanjang umur dan meluaskan rezeki. Wujud silaturrahim itu sendiri banyak sekali dimulai dari menjadi pendengar yang baik, membaca status orang kemudian kita memberikan komentar baik, membaca blog, membantu memecahkan masalah orang lain serta memotivasi orang yang sedang mendapatkan musibah. Hal itu bentuk implementasi dari silaturrahim. Karena silaturrahim sendiri secara mendasar adalah kita peduli terhadap orang lain, member hadiah juga support bagi mereka yang membutuhkan. sedangkan bentuk rezeki tak selalu berwujud harta. Bertemu dan mengenal orang-orang hebat juga memiliki rekan, sahabat, komunitas dan teman baru yang baik serta saling support dalam kebaikan juga bentuk rezeki.
Nah dalam dunia literasi bentuk silaturrahim kita adalah
sesering mungkin mengunjungi buku-buku dalam artian banyak membaca misalnya
Alqur’an sebagai sumber dari segala ilmu, hadis, buku-buku, artikel dan berbagai referensi keilmuan untuk
senantiasa mengupdrade diri kita menjadi hamba Allah yang senantiasa berusaha
dalam kebaikan dan memberi manfaat bagi manusia lainnya. Sebagaimana yang ibu
Kanjeng tulis dalam synopsis salah satu bukunya yang berjudul “ Catatan
Motivasi dan Literasi” beliau mengutip kalimat milik Ki Hajar Dewantara, “
Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu hendaknya dapat bermanfaat bagi
dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, bermanfaat bagi manusia di dunia
pada umumnya.”
Ungkapan inilah yang beliau harapakan ketika menulis buku tersebut untuk membingkai hati penulis agar menjadi hamba Allah yang senantiasa berusaha istiqomah menebar manfaat dan dibutuhkan keberadaannya. Karena sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw
خير الناس انفعهم للناس
‘Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia (lainnya)’
Dengan kekuatan silaturrahim pula, Bu Kanjeng berhasil menerbitkan empat buah buku yang sangat inspiratif dan sarat motivasi yang terdapat pada gambar di bawah ini:
![]() |
Kumpulan buku karya Bu Kanjeng |
Beliau menceritakan kisah perjalanan panjangnya dalam proses menerbitkan buku ini adalah berkah dari silaturrahim dengan menjadi pendengar yang baik terhadap sekeliling, langkah dan aksi nyata duduk manis dalam majlis taklim, membaca Alqur’an dan hadist serta sering membaca berbagai macam referensi penggugah jiwa seperti La Tahzan, Kitab Shohih Bukhori, Kitab Riyadhus Shalihin dll.
Silaturrahim mengantarkan beliau bisa mengenal dan bergabung dalam komunitas yang terdiri dari orang-orang hebat sehingga dalam waktu singkat salah satu draft buku yang beliau tulis mendapatkan kata pengantar dari salah satu Widyaiswara hebat Indonesia yang berasal dari Jawa Timur, Dr. Marjuki M.Pd. Menurut Bu Kanjeng tanpa silaturrahim dan menjalin komunikasi beliau tidak akan mengenal dan melalui proses pengantar buku ini dengan begitu lancar bahkan diusia yang tak lagi muda demi cita-citanya agar buku yang dibuat menjadi asupan gizi bagi penggiat literasi.
Bu Kanjeng juga memaparkan tips dan trik menulis buku sehingga akan mudah diterima oleh semua kalangan dan menjadi medan dakwah sebagai amal jariyah kita kelak.
Pertama, tata kembali mindset kita, niat dan tujuan menulis. Jangan sampai niat menulis kita hanya karena ambisi dunia, hanya demi sertifikat serta ingin dianggap hebat diantara teman-teman. Memang sah-sah saja seseorang dengan niatnya masing-masing namun alangkah lebih baik jika niat baik kita dibarengi dengan aksi baik pula dan dapat diimplementasikan dalam bentuk bukti fisik kegiatan untuk terus menebar kebaikan entah melalui tulisan kita di blog baik blog pribadi atau blog keroyokan seperti kompasiana, tulisan di facebook, instagram atau suatu komunitas yang di dalamnya mampu memberikan wadah kita untuk menghasilkan karya dan mengupgrade diri menjadi penulis yang lebih baik lagi.
Kedua, Hal yang harus diperhatikan adalah dalam membuat judul harus jujur yaitu keterkaitan antara judul dan daftar isi tidak membohongi pembaca, harus ada keterkaitan antara judul dan isi. Jadi ketika menulis judul harus benar-benar judul yang merangkum isi dari buku yang kita tulis, tidak asal judul WOW yang membuat orang terpesona namun ternyata isinya tidak sesuai.
Ketiga, cara memilih judul menarik sekaligus snkron dengan daftar isi penulis pemula hendaknya membuat kerangka tulisan terlebih dahulu, lalu tema setelah itu barulah memuncul judul.
Terakhir, Segara bergerak mewujudkan mimpi penulis jadi aksi nyata dengan keyakinan berkata “ YES, SAYA BISA!”
Selamat mencoba dan selalu sambung silaturrahim!
wow, luar biasa. mari semangat berkarya, semangat menginspirasi
BalasHapusterima kasih bapak...suksess selalu buat sampean
Hapus