Jumat, 04 Desember 2020

MARI MENGUKIR PRESTASI DENGAN MENULIS PAKAI HATI

Posted by   on


Pemanasan,latihan melemaskan jemari merangkai kata. 

Malam ini diberi kesempatan belajar dari pengalaman hebat beliau, seorang guru inspiratif berdedikasi tinggi namun tetap rendah hati. Memiliki nama lengkap  Dede Sunarya,S.Pd.M.M beliau akrab dengan sapaan Abah. 



Abah merupakan seorang guru honorer yg telah mengabdidi dunia pendidikan sejak tahun 1987 yang kata beliau pengabdian itu baru 33 tahun, what?! baru katanya. luar biasa hebat beliau ini. Dengan waktu sekian lama serta berbagai macam prestasi, beliau tetap merasa bahwa beliau belum menjadi apa-apa dan merasa bahwa beliau termasuk 'baru', hal ini menandakan betapa semangat beliau untuk mencerdaskan anak bangsa sangat luar biasa, ah... betapa malunya aku yang baru beberapa tahun mengajar namun semangat seringkali kenceng-kendor. 

Namun Abah, selalu  penuh rasa syukur dan menganggap bahwa pengabdian ini adalah sebuah nikmat  hingga pada akhirnya Allah mengapresiasi beliau melalui anugrah GURU INSPIRASI TINGKAT NASIONAL yang diselenggarakan oleh dirjen GTK Kemdikbud RI.

Malam ini Abah memilih tema  MENULIS DENGAN HATI BERUJUNG PRESTASI. menurut Abah, menulis dengan hati bukan berarti apa yang kita tulis itu tidak dari hati, namun alangkah baiknya jika apa yang kita tulis itu jujur berdasarkan dari pengalaman dan perasaan kita. Sebagaimana kita berbicara pakai hati akan lebih mengena kepada orang yang kita ajak bicara daripada asal bicara, ya kan?

Begitu juga apa yang kita tulis pakai hati maka akan sampai ke hati pula. Abah menambahkan, menulis dengan hati itu bahwa menulis apa adanya tanpa berfikir secara material intinya dengan harapan bahwa tulisan kita dapat menginspirasi buat guru secara khusus dan semua orang umumnya. Intinya yang penting penulisan kita adalah untuk kebaikan. 

Dari pengalaman semalam, begitu banyak ilmu dan motivasi yang aku dapatkan dari sosok Abah yang sabar, jujur dan rendah hati untuk semakin semangat mengabdi dan berbagi ilmu kepada peserta didik. 

Diantara beberapa ungkapan beliau yang sempat aku catat dan semoga terus diingat ketika sedang down adalah ;

" Layani dengan sepenuh hati, perbedaan janganlah dijadikan masalah akan tetapi jadikanlah perbedaan itu sebagai anugerah. peserta didik adalah guru dan sebagai ilmu"  


" Bukan Abah yang kerja keras atau hebat tapi Allah lah yang memberi jalan kemudahan kepada Abah"


Satu lagi yang amat sangat merasa seakan hal itu ditujukan kepadaku yang saat ini sedang galau memamsuki masa-masa beradaptasi keluar dari zona nyaman. 

" Jadilah guru yang nyaman di dalam zona ketidaknyamanan, dan jadilah guru pembelajar yang tidak berkesudahan" 

Terima kasih atas ilmu dan inspirasinya, Abah. semoga Allah senantiasa merahmati Abah memberi kesehatan panjang umur sehingga terus berkarya untuk anak Bangsa. Terima kasih Omjay dan Bu Aam selaku moderator atas motivasi dan suntikan semangatnya untuk terus berkarya. 

Sukses selalu untuk kita semua para pejuang literasi dalam mengabdi mencerdaskan anak Bangsa.



Pulau Puteri, 5 Desember 2020

Salam,

Bunda RR 


Tidak ada komentar:
Write comments

Hey, we've just launched a new custom color Blogger template. You'll like it - https://t.co/quGl87I2PZ
Join Our Newsletter